Kota salatiga
secara geografis berada di tengah-tengah kawasan segitiga kota besar yang
terkenal dengan sebutan “Joglosemar”
yaitu Yogyakarta (±100 Km), Solo (±50 Km), dan Semarang (±45 Km). Kota Salatiga
berada pada ketinggian ± 600 meter di atas permukaan laut, terletak di lereng
Gunung Merbabu.
Secara
administrative kota Salatiga berada di Propinsi Jawa Tengah, di tengah-tengah
wilayah Kabupaten Semarang. Sebelah
utara berbatasan dengan Kecamatan Tuntang, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Getasan dan Tengaran, sebelah timur berbatasan dengan wilayah
Kecamatan Tengaran, dan sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan
Getasan dan Tuntang.
Kota Salatiga
mengalami beberapa kali perubahan luas wilayah. Perubahan luas wilayah yang
terakhir terjadi pada tahun 1992 dan telah diresmikan pada tahun 1993.
Pemekaran wilayah tersebut adalah dari 9 Kelurahan, 1 Kecamatan menjadi 9
Keluarahan, 13 Desa, dan 4 Kecamatan. Jumlah penduduk
Salatiga ±100.000 jiwa , 90% diantaranya suku Jawa. Ada juga sedikit WNI
keturunan dan suku-suku lain dari berbagai daerah di Indonesia. Bahasa jawa
merupakan bahasa percakapan sehari-hari di kota ini, selain bahasa Indonesia
yang umum digunakan.
Peta Salatiga |
Indahnya Panorama Salatiga |
Harga barang dan
kebutuhan pokok di kota Salatiga pada umumnya sama denga kota-kota lain di Jawa
Tengah. Biaya hidup mahasiswa sangat bergantung pada selera dan gaya hidup
masing-masing individu.
Namun, karena
kota Salatiga relatif kecil dapatlah dipastikan bahwa biaya hidup akan lebih
murah dibandingkan dengan kota-kota yang lebih besar. Bagi mahasiswa
yang berasal dari luar Salatiga, pengeluaran utama di samping untuk biaya
pendidikan juga meliputi biaya-biaya untuk : tempat kos, makan minum,
transportasi, buku dan alat tulis-menulis serta rekreasi. Biaya untuk
“indekos” bervarisasi, mulai dari Rp 200.000 per bulan hingga di atas Rp
350.000 per bulan tergantung pada letak dan fasilitas yang disediakan tempat
kos.