Biro Promosi dan Hubungan Luar

BPHL Universitas Kristen Satya Wacana merupakan unit yang bertugas untuk mengelola dan mengembangkan sistem dan program promosi universitas dengan menerapkan kegiatan komunikasi Pemasaran Terpadu di UKSW.

Public Relations

BPHL juga bertugas sebagai pengelola Public Relations (humas) UKSW dalam upaya untuk meningkatkan citra universitas di mata publik.

Career Center and Alumni

BPHL juga membawahi Satya Wacana Career Centre and Alumni (SWCA) yang mengelola dan mengembangkan bursa kerja bagi alumni melalui jejaring dan komunikasi dengan perusahaan dan para pengguna alumni.

Rabu, 31 Oktober 2012

Sekilas Salatiga

Kota salatiga secara geografis berada di tengah-tengah kawasan segitiga kota besar yang terkenal dengan sebutan “Joglosemar”  yaitu Yogyakarta (±100 Km), Solo (±50 Km), dan Semarang (±45 Km). Kota Salatiga berada pada ketinggian ± 600 meter di atas permukaan laut, terletak di lereng Gunung Merbabu.


Peta Salatiga
Secara administrative kota Salatiga berada di Propinsi Jawa Tengah, di tengah-tengah wilayah Kabupaten Semarang.  Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tuntang, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Getasan dan Tengaran, sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Tengaran, dan sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Getasan dan Tuntang.

Indahnya Panorama Salatiga
Kota Salatiga mengalami beberapa kali perubahan luas wilayah. Perubahan luas wilayah yang terakhir terjadi pada tahun 1992 dan telah diresmikan pada tahun 1993. Pemekaran wilayah tersebut adalah dari 9 Kelurahan, 1 Kecamatan menjadi 9 Keluarahan, 13 Desa, dan 4 Kecamatan. Jumlah penduduk Salatiga ±100.000 jiwa , 90% diantaranya suku Jawa. Ada juga sedikit WNI keturunan dan suku-suku lain dari berbagai daerah di Indonesia. Bahasa jawa merupakan bahasa percakapan sehari-hari di kota ini, selain bahasa Indonesia yang umum digunakan.

Harga barang dan kebutuhan pokok di kota Salatiga pada umumnya sama denga kota-kota lain di Jawa Tengah. Biaya hidup mahasiswa sangat bergantung pada selera dan gaya hidup masing-masing individu.
Namun, karena kota Salatiga relatif kecil dapatlah dipastikan bahwa biaya hidup akan lebih murah dibandingkan dengan kota-kota yang lebih besar. Bagi mahasiswa yang berasal dari luar Salatiga, pengeluaran utama di samping untuk biaya pendidikan juga meliputi biaya-biaya untuk : tempat kos, makan minum, transportasi, buku dan alat tulis-menulis serta rekreasi. Biaya untuk “indekos” bervarisasi, mulai dari Rp 200.000 per bulan hingga di atas Rp 350.000 per bulan tergantung pada letak dan fasilitas yang disediakan tempat kos.

Senin, 29 Oktober 2012

Penjemputan Mahasiswa Baru

Berikut adalah informasi penjemputan mahasiswa baru...

Senin, 15 Oktober 2012

Tentang BPHL


Biro Promosi dan Hubungan Luar atau biasa disingkat BPHL adalah unit di bawah kantor Pembantu Rektor IV Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang bertugas untuk mengelola dan mengembangkan sistem dan program promosi universitas dengan menerapkan kegiatan komunikasi Pemasaran Terpadu ( integrated Marketing Communication ) serta mengelola Public relations (humas)  UKSW dalam upaya untuk meningkatkan citra universitas di mata publik.
Dalam melaksanakan kegiatannya, BPHL menjalin kemitraan dengan pemerintah, gereja, sekolah, industri dan alumni. Selain itu BPHL juga membawahi Satya Wacana Career Centre and Alumni (SWCA) yang mengelola dan mengembangkan bursa kerja bagi alumni melalui jejaring dan komunikasi dengan perusahaan dan para pengguna alumni. Komunikasi yang berkesinambungan dengan alumni juga merupakan salah satu hal penting yang dilakukan SWCA untuk menangani pelacakan dan pengelolaan umpan balik dari para alumni.  Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari para lulusannya agar dapat memenuhi kebutuhan yang ada di masyarakat.

Senin, 01 Oktober 2012

Wisata Sejarah di Candi Gedong Songo

Pintu Gerbang Gedong Songo
Candi Gedong Songo berada di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Candi Gedongsongo, Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang dan kompleks candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi. Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa, “Gedong” berarti rumah atau bangunan, “Songo” berarti sembilan. Jadi Arti kata Gedongsongo adalah sembilan (kelompok) bangunan.
Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang. Kabut tipis turun dari atas gunung sering muncul mengakibatkan mata tidak dapat memandang Candi Gedongsongo dari kejauhan. Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin.
Panorama Gedong Songo

Untuk menuju ke Candi Gedong I, kita harus berjalan sejauh 200 meter melalui jalan setapak yang naik. Anda bisa memanfaatkan jasa transportasi kuda untuk berwisata mengelilingi obyek wisata Candi Gedongsongo. Tahun 1740, Loten menemukan kompleks Candi Gedong Songo. Tahun 1804, Raffles mencatat kompleks tersebut dengan nama Gedong Pitoe karena hanya ditemukan tujuh kelompok bangunan. Van Braam membuat publikasi pada tahun 1925, Friederich dan Hoopermans membuat tulisan tentang Gedong Songo pada tahun 1865. Tahun 1908 Van Stein Callenfels melakukan penelitian terhadapt kompleks candi dan Knebel melakukan inventarisasi pada tahun 1910-1911.
Disela-sela antara Candi Gedong III dengan Gedong IV terdapat sebuah kepunden gunung sebagai sumber air panas dengan kandungan belerang cukup tinggi. Para wisatawan dapat mandi dan menghangatkan tubuh disebuah pemandian yang dibangun di dekat kepunden tersebut. Bau belerangnya cukup kuat dan kepulan asapnya lumayan tebal ketika mendekati sumber air panas tersebut. Karena keindahannya Candi Gedong Songo ini sering menjadi tempat yang indah untuk foto foto Pre Wedding.

Tiket Masuk: Dewasa/5 tahun ke atas: Rp 5.000/orang dan Rp 25.000/orang untuk Wisatawan Asing. 

Sembilan Mata Air di Air Terjun Umbul Songo


Di lokasi wisata Kopeng terdapat air terjun Umbul Songo (sembilan mata air). Konon, Umbul Songo merupakan mata air, yang ditemukan oleh para wali pada jaman Demak, untuk mencukupi kebutuhan akan air wudlu. Para wali ini kemudian bersama-sama berdoa memohon kepada Allah S.W.T untuk dimudahkan dalam memperoleh sumber mata air, guna keperluan berwudlu atau bersuci. Permohonan para wali dikabulkan dan keluarlah mata air yang debitnya sangat besar yang dinamakan Umbul Songo.

Indahnya Air Terjun Umbul Sanga
Tempat ini terdiri dari sumber mata air di sekitar Tekelan, Contre, Tayengan, Selodhuwur dan Kopeng. Agar lengkap berjumlah sembilan buah, kemudian ditambahkan sumber air yang ada di sekitar Peng Jero dan Kali Sati. Wisata alam Kopeng di lereng Gunung Merbabu yang memiliki ketinggian 3150 mdpl. Hawa dingin pegunungan mulai terasa ketika memasuki daerah wisata Kopeng. Semakin mendekat ke daerah Kopeng pengunjung akan mendapati perkebunan sayur-sayuran segar seperti wortel, kol, kentang, dan sawi.